Kenapa Studio Game Barat Susah Bikin Karakter Cewek yang Menarik?

Lorenime – Pernah nggak sih kamu ngerasa kalau karakter perempuan di game-game barat itu sering kurang greget? Entah desainnya terasa generik, personality-nya terlalu stereotype, atau malah sekadar pemanis latar yang gampang dilupakan. Padahal, kalau kita bandingin sama game-game dari Jepang atau Asia pada umumnya, banyak karakter cewek yang memorable banget, lengkap dengan desain unik dan kepribadian yang kuat. Kenapa ya studio-studio dev game barat sering banget "gagal paham" soal bikin karakter cewek yang menarik?

1️⃣ Terlalu Fokus Sama Representasi, Lupa Personality

Banyak studio game barat yang terkesan terlalu mikirin soal "representasi" atau "diversity" tanpa benar-benar memikirkan karakter itu sendiri. Bukannya nggak penting ya, diversity itu penting banget, tapi kalau cuma tempelan doang tanpa pondasi karakter yang kuat, jadinya malah garing. Misalnya nih, ada karakter perempuan yang dibuat "tough" cuma biar keliatan kuat, padahal dialognya kaku dan motivasinya nggak jelas. Kan sayang banget, ya?

Karakter yang menarik itu harus punya kepribadian, konflik, dan perkembangan yang bikin kita pengen ngikutin ceritanya, bukan cuma sekadar checklist buat diversity.

2️⃣ Desain Karakter yang Sering B aja

Satu hal lagi yang bikin karakter cewek di game barat kurang menonjol: desain visualnya sering kurang standout. Banyak banget desain karakter perempuan yang template-nya itu-itu aja: rambut cepak, baju tempur gelap, atau kadang malah cuma versi "reskin" dari karakter cowok. Bukan berarti harus selalu feminin atau glamor ya, tapi bikin desain yang punya identitas visual kuat itu penting banget biar karakter gampang diingat.

Bandingin deh sama karakter-karakter cewek di game Jepang: mereka biasanya punya desain yang bold, warna yang mencolok, atau elemen visual yang bikin mereka langsung dikenali. Contoh gampangnya? Tifa dari Final Fantasy VII, 2B dari Nier Automata, atau bahkan Chun-Li dari Street Fighter — semua punya ciri khas masing-masing.

3️⃣ Girlboss? Boleh. Toxic Feminist? Jangan Dong!

Satu jebakan yang sering terjadi di game barat adalah bikin karakter perempuan yang jatuhnya malah kayak toxic feminist atau overpower girlboss. Maksudnya apa, sih? Jadi gini, kadang ada karakter cewek yang dibuat seolah-olah "lebih hebat dari semua cowok," tanpa alasan jelas. Keren sih kalau dia kuat, tapi kalau semua karakter lain cuma jadi karpet buat dia bersinar, rasanya malah aneh.

Karakter perempuan yang kuat nggak harus selalu digambarkan sebagai "semua cowok itu lemah, cewek harus dominan." Itu malah bikin pesan feminisme jadi toxic dan nggak relatable. Harusnya, karakter cewek yang keren itu punya kelebihan dan kekurangan, punya kelemahan yang bikin dia terasa manusiawi, bukan kayak robot yang nggak pernah gagal. Liat deh Aloy di Horizon Zero Dawn — dia keren, punya skill, tapi juga punya keraguan, ketakutan, dan growth. Itu yang bikin dia relate.

4️⃣ Cerita yang Kurang Menggali Karakter

Salah satu masalah klasik di studio barat adalah cerita yang kurang menggali karakter, terutama karakter perempuan. Kadang karakter cewek cuma dijadiin sidekick, love interest, atau malah karakter pendukung tanpa motivasi kuat. Padahal, kalau diberi ruang, karakter perempuan bisa jadi lead yang powerful banget, kayak Senua di Hellblade: Senua's Sacrifice atau Jesse Faden di Control.

5️⃣ Budaya dan Perspektif yang Beda

Nggak bisa dipungkiri, budaya barat dan timur punya perspektif yang beda soal karakterisasi, terutama untuk karakter perempuan. Di Jepang misalnya, ada banyak variasi arketipe cewek yang bisa dieksplor: dari yang tomboy, tsundere, sampai yang misterius. Sementara di barat, kadang karakternya terasa lebih "safe" dan kurang eksploratif.

Tapi, bukan berarti nggak ada harapan! Banyak juga studio barat yang sekarang mulai belajar dan bikin karakter cewek yang lebih menarik, kayak di Control atau Hellblade yang punya protagonis perempuan dengan desain dan cerita yang kuat.


Sumber: X

Kesimpulan

Kalau dipikir-pikir, bikin karakter perempuan yang menarik itu nggak sekadar soal checklist diversity atau desain yang "kuat." Harus ada kombinasi dari kepribadian, desain visual yang khas, cerita yang mendukung, dan passion dari tim kreatifnya. Jangan cuma bikin karakter cewek yang jadi "overpower girlboss" tanpa jiwa, atau malah jatuh ke jebakan toxic feminist yang bikin karakter lain jadi kelihatan lemah.

Harapannya sih, makin banyak studio barat yang bisa bikin karakter cewek yang memorable, nggak cuma keren di luar, tapi juga punya kedalaman yang bikin kita inget lama.

Kalau kamu sendiri, ada nggak karakter perempuan dari game barat yang menurutmu keren banget? Share di kolom komentar ya!

Lorenime

Seorang cowo biasa yang kebetulan suka main games khususnya Resident Evil

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama