![]() |
Bukan cuma soal spesifikasi canggih yang bikin ngiler, tapi juga langkah kontroversial Nintendo soal harga yang bikin fans garuk-garuk kepala.
Berapa harga Nintendo Switch 2?
Nintendo belum blak-blakan soal harga di acara Direct kemarin, tapi informasi ini bocor dari berbagai media gaming dan forum. Harga resmi Switch 2 ternyata US$449,99 untuk model standar, dan US$499,99 kalau mau bundle sama Mario Kart World.
Kalau dibandingkan dengan harga Nintendo Switch generasi pertama yang dulu cuma US$299,99 pas rilis tahun 2017, kenaikan ini lumayan bikin kaget. Dulu, Switch jadi pilihan alternatif yang terjangkau dibanding PlayStation dan Xbox. Sekarang? Rasanya sih, makin susah dijangkau banyak orang.
Spesifikasi Naik, Harga Ikut Melambung
Nintendo Switch 2 bawa sejumlah peningkatan: sudah mendukung HDR, 120 fps di beberapa game, plus ada Joy-Con 2 dengan teknologi magnetik dan fitur mouse. Mantap sih, tapi rasanya harga yang naik drastis ini nggak cuma karena teknologi. Faktor produksi, inflasi, hingga biaya impor juga disebut-sebut jadi alasan. Ya, alasan klasik yang sering dipakai perusahaan besar, bukan?
Nintendo: Raja Inovasi atau Raja Peras Dompet?
Jujur aja, banyak gamer yang bilang Nintendo itu perusahaan yang rakus. Mereka pintar bikin produk yang eksklusif, inovatif, dan penuh nostalgia, tapi kadang bikin konsumen ngerasa diperas habis-habisan. Contohnya, Mario Kart World yang dibanderol hampir US$80 alias sekitar Rp1,2–1,4 juta. Padahal gameplay-nya ya gitu-gitu aja.
Yang bikin makin ngelus dada, ada juga aplikasi Nintendo Switch 2 Welcome Tour—semacam buku manual interaktif dan mini game pengenalan fitur—yang harus dibeli terpisah seharga ¥990 atau sekitar Rp140 ribu. Serius, Nintendo? Masa aplikasi kayak buku petunjuk aja harus bayar?
Beberapa fans sih bilang harga US$80 untuk game baru itu wajar, apalagi kalau dibandingin sama game AAA di PlayStation atau PC. Tapi kalau dilihat dari nilai gameplay dan konten, banyak juga yang merasa harga itu kurang masuk akal.
![]() |
Sumber: xplnrs.com |
Akankah Strategi "Uang-Uang-Uang" Nintendo Berujung Backlash?
Langkah Nintendo ini sebenarnya riskan. Beberapa media dan forum gaming bilang strategi harga tinggi ini bisa jadi bumerang alias backlash buat mereka. Apalagi di masa awal perilisan, banyak gamer yang mungkin mundur duluan karena harga yang makin nggak bersahabat.
Tapi ya begitulah Nintendo—dengan semua eksklusivitasnya, mereka tahu fans setianya pasti tetap akan beli, meskipun harga makin mahal.
Kalau menurut kamu, apakah Nintendo makin rakus dan memeras dompet gamer, atau memang harga segitu layak buat produk dan game eksklusif mereka? Yuk, share pendapatmu di kolom komentar!