Dulu aku percaya kalau Oda itu penulis cerita yang punya rencana matang. Dunia One Piece begitu luas, penuh detail kecil yang katanya semua akan nyambung di akhir. Tapi makin ke sini, makin kerasa kalau banyak bagian dari cerita ini terasa tambal sulam.
Apa yang dulu dianggap fakta, bisa berubah jadi “twist”. Apa yang dulu nggak ada, sekarang tiba-tiba muncul sebagai elemen penting. Lama-lama aku ngerasa kayak dijebak buat percaya pada sesuatu yang ternyata bukan bagian dari perencanaan jangka panjang, tapi cuma improvisasi dadakan.
Haki dan “Retcon Besar-Besaran”
Salah satu hal paling mencolok adalah soal Haki. Kita semua tahu, Haki baru benar-benar diperkenalkan setelah time skip. Sebelumnya? Nggak ada sama sekali. Luffy ngalahin Crocodile pakai air. Enel bisa bebas mukul Luffy berkali-kali tanpa efek Haki. Dunia bertarung di One Piece sebelum time skip seperti dunia yang nggak punya konsep “energi spiritual”.
Tapi tiba-tiba, setelah time skip, Haki jadi segalanya. Semua karakter penting harus punya. Seolah-olah, kalau kamu nggak bisa pakai Haki, kamu nggak layak ikut cerita utama. Dan Oda bilang Haki sudah direncanakan dari awal? Maaf, tapi sebagai pembaca yang cukup lama ngikutin, aku ngerasa itu cuma pembelaan.
Buah Iblis yang Berubah Aturan Tiap Kali Cerita Butuh Kejutan
Kalau kamu inget zaman awal One Piece, ada tiga jenis buah iblis: Logia, Paramecia, dan Zoan. Sederhana dan bisa dimengerti. Tapi seiring waktu, jenis-jenis itu makin kabur. Paramecia bisa jadi setengah Logia, Zoan bisa mitologi bahkan punya “kepribadian sendiri”, dan ada juga buah “khusus” yang cuma pemerintah dunia tahu.
Yang paling bikin aku ngelus dada tentu soal buahnya Luffy. Selama dua dekade kita percaya Luffy makan Gomu Gomu no Mi. Tiba-tiba... ternyata itu bukan karet. Itu dewa. Itu buah mitologi. Dan kenapa pemerintah dunia menyembunyikannya? Ya karena “itu terlalu berbahaya”. Sesederhana itu alasannya, padahal seharusnya hal sepenting ini udah punya pondasi naratif yang kuat dari jauh hari.
Dunia Politik One Piece yang Tiba-Tiba Kompleks
Gorosei dulunya terlihat kayak sekelompok tetua misterius, tapi masih masuk akal. Pemerintah Dunia terasa sebagai organisasi besar yang punya hierarki. Tapi sejak kemunculan Imu, yang bahkan Gorosei tunduk padanya, narasinya jadi aneh.
Kalau Imu itu entitas sentral, kenapa dia nggak pernah disebut sama sekali selama ratusan chapter? Kenapa tidak ada satu pun tokoh di dunia One Piece yang pernah menyinggung keberadaannya, padahal mereka bisa nyebut hal-hal kayak Void Century, Ancient Weapon, atau Joy Boy?
Ini bukan sekadar misteri, tapi seperti nambahin elemen baru demi bikin cerita tetap menarik, tanpa memedulikan benang merah yang sebelumnya sudah dibangun.
![]() |
Sumber : Game Rant |
Retcon Karakter yang Melemahkan Momen Lama
Shanks dulunya adalah bajak laut bebas yang bikin Luffy punya mimpi. Sosok yang berdiri sebagai simbol kebebasan. Tapi sekarang, dia malah terlibat dengan Pemerintah Dunia, punya peran rahasia yang belum jelas, dan seakan-akan punya pengaruh jauh lebih besar dari yang pernah kita bayangkan.
Karakter seperti Vegapunk juga awalnya terdengar sebagai ilmuwan jenius yang menciptakan hal-hal gila. Tapi begitu muncul, dia malah terasa terlalu “sci-fi” dan seolah-olah datang dari serial lain. Teknologinya jauh melampaui dunia sekitarnya, padahal dunia One Piece dulu terkenal dengan keunikannya yang setengah magis, setengah steampunk. Semua ini bikin cerita terasa renggang. Kayak ada dua One Piece yang berjalan paralel: yang lama penuh petualangan aneh dan dunia bajak laut yang liar, dan yang sekarang penuh konspirasi politik, teknologi canggih, dan kekuatan spiritual tingkat tinggi.
Aku tahu banyak fans One Piece yang masih percaya sama Oda. Mereka yakin semua ini akan tersambung di akhir cerita. Tapi jujur, aku udah mulai kehilangan rasa percaya itu. Ketidakkonsistenan demi ketidakkonsistenan bikin aku ngerasa kalau cerita ini nggak benar-benar dirancang sebaik yang selama ini aku kira. Banyak twist terasa lebih kayak keputusan darurat biar cerita tetap rame, bukan karena memang sudah ditanam sejak awal. Dan mungkin inilah kenapa aku makin skeptis. Karena yang aku inginkan dari cerita bagus bukan cuma kejutan, tapi juga pondasi yang kuat dan jujur. Aku nggak minta semuanya harus realistis, tapi paling nggak, konsisten. Dan sayangnya, One Piece sekarang sudah terlalu jauh dari itu.
Penutup: Dunia One Piece Sudah Terlalu Penuh Tempelan
One Piece tetap punya momen-momen yang menyentuh dan karakter yang lovable. Tapi sebagai cerita panjang, arah naratifnya makin kehilangan bentuk. Terlalu banyak penambahan elemen baru yang kelihatan dibuat saat itu juga. Terlalu banyak revisi diam-diam yang dimaafkan karena fans udah telanjur cinta.
Aku sendiri masih baca, tapi bukan karena rasa percaya, melainkan rasa penasaran dan rasa tanggung jawab sebagai pembaca lama. Tapi kalau harus jujur, rasa magis itu udah mulai pudar.