BLJ: Glitch Legendaris yang Mengubah Cara Kita Bermain Super Mario 64
Super Mario 64 adalah salah satu game paling ikonik sepanjang masa, dan hingga kini masih digemari, terutama oleh komunitas speedrunner. Dari sekian banyak teknik yang ditemukan oleh para pemain selama bertahun-tahun, salah satu yang paling terkenal sekaligus kontroversial adalah BLJ, atau Backwards Long Jump. Teknik ini memungkinkan pemain menyelesaikan permainan hanya dalam hitungan menit, membuatnya menjadi simbol eksploitasi kreatif dalam dunia speedrunning.
Namun, bagaimana sebenarnya cara kerja BLJ? Mengapa teknik ini begitu efektif, dan di area mana saja dalam game ia bisa digunakan? Artikel ini akan membahas teknik legendaris ini secara mendalam—dari dasar mekanikanya, penerapannya dalam speedrun, hingga alasan mengapa Nintendo akhirnya memperbaikinya di versi-versi game yang lebih baru.
Apa Itu BLJ?
BLJ adalah sebuah teknik eksploitasi dalam Super Mario 64 yang memanfaatkan lompatan mundur secara berulang untuk menghasilkan kecepatan ekstrem. Dengan melakukan lompatan panjang ke arah belakang dalam kondisi tertentu, Mario bisa melampaui batas fisik normal dalam game, menembus dinding, melompati batas-batas yang seharusnya tidak bisa dilewati, dan bahkan memotong urutan permainan sepenuhnya. Teknik ini memungkinkan pemain mengakses area rahasia tanpa harus mengumpulkan bintang, serta menyelesaikan permainan dalam kondisi 0-star atau tanpa satu pun bintang yang dikumpulkan.
Cara Melakukan BLJ
Melakukan BLJ membutuhkan lokasi tertentu serta waktu dan input yang sangat presisi. Salah satu tempat paling populer untuk melakukan teknik ini adalah tangga di Infinite Staircase, yang biasanya hanya bisa dilewati setelah mengumpulkan 70 bintang. Namun, dengan BLJ, tangga ini bisa dilewati bahkan tanpa satu pun bintang. Area lain yang memungkinkan eksploitasi ini termasuk koridor sebelum pertarungan Bowser pertama dan beberapa zona dengan kemiringan atau bentuk permukaan yang unik, seperti yang ditemukan di Wet-Dry World.
Untuk memicu teknik ini, pemain harus membuat Mario dalam posisi menunduk, lalu melakukan lompatan panjang sambil terus menahan arah belakang. Ketika tombol lompat ditekan berulang kali, kecepatan Mario akan meningkat secara tidak wajar. Jika dilakukan dengan benar, kecepatan yang dihasilkan akan begitu besar sehingga mesin fisika dalam game tidak mampu mengimbanginya, menyebabkan berbagai efek glitch seperti teleportasi, tembus dinding, atau terlempar langsung ke bagian akhir level.
Mengapa BLJ Bisa Terjadi?
BLJ bukan sekadar bug biasa. Ia adalah hasil dari bagaimana sistem fisika dalam Super Mario 64 dirancang, khususnya dalam cara game menghitung momentum dan posisi karakter. Dalam setiap lompatan mundur, kecepatan negatif Mario tidak sepenuhnya direset. Hal ini menyebabkan efek momentum stacking, di mana kecepatan terus bertambah dari lompatan ke lompatan.
Faktor lain adalah cara game menangani interaksi antara Mario dan tangga atau kemiringan. Di area seperti tangga, logika tabrakan (collision) dalam game bisa dipaksa masuk ke dalam kondisi tak terduga yang membuat Mario terus didorong ke belakang tanpa henti. Ketika kecepatan yang dihasilkan sudah melampaui batas maksimum yang bisa ditangani oleh sistem (biasanya karena integer overflow), koordinat posisi Mario bisa rusak, yang kemudian memungkinkan karakter muncul di lokasi yang seharusnya tidak mungkin dicapai secara normal.
Peran BLJ dalam Dunia Speedrunning
Dalam komunitas speedrunning, BLJ memainkan peran yang sangat besar dalam menentukan kategori dan rekor waktu. Di kategori Any%, teknik ini memungkinkan pemain menyelesaikan game hanya dalam waktu lima hingga tujuh menit dengan langsung menuju bagian akhir permainan melalui glitch. Di kategori 16-Star, BLJ menjadi alat untuk melewati Infinite Staircase tanpa harus mengumpulkan 70 bintang, sementara pada kategori seperti No Major Glitches, teknik ini dilarang karena dianggap melanggar prinsip dasar eksplorasi normal dalam game.
Apakah BLJ Masih Bisa Dilakukan di Versi Modern?
Sayangnya, tidak semua versi Super Mario 64 memungkinkan pemain melakukan BLJ. Teknik ini hanya bekerja di versi NTSC 1.0, yang merupakan rilisan awal di Amerika dan Jepang. Di versi Shindou (rilis ulang di Jepang) serta di versi Virtual Console, Nintendo telah memperbaiki celah ini. Dalam Super Mario 64 DS, sistem fisikanya telah didesain ulang sepenuhnya sehingga teknik ini sama sekali tidak dapat diterapkan.
Penutup
BLJ adalah bukti betapa dalamnya para pemain dapat memahami dan mengeksplorasi batas-batas sebuah permainan. Teknik ini bukan hanya sekadar trik untuk menyelesaikan game lebih cepat, tetapi juga simbol dari kreativitas dan dedikasi komunitas speedrun dalam menggali setiap kemungkinan dalam game yang sudah berusia puluhan tahun.
Meskipun Nintendo telah menambal glitch ini di versi-versi modern, BLJ tetap menjadi bagian penting dari sejarah Super Mario 64. Ia adalah contoh sempurna dari bagaimana satu celah dalam desain game bisa membuka dunia baru dalam cara bermain.
Apa pendapatmu tentang BLJ? Pernah mencobanya sendiri? Bagikan pengalamanmu di kolom komentar!