Helldivers 2: Satir Propaganda yang Malah Jadi Simbol Nilai Serius di Mata Gamer

Waktu Helldivers 2 pertama kali rilis, aku yakin banyak dari kita mikir: "Oke, ini game satir. Parodi dari propaganda militer ala film Starship Troopers." Tapi seiring waktu, game ini justru mengalami fenomena aneh: niatnya buat mengolok-olok justru ditanggapi serius dan bahkan dianggap keren oleh para pemainnya. Alih-alih jadi lelucon, Helldivers 2 malah jadi simbol nilai-nilai seperti loyalitas, pengorbanan, keberanian, dan disiplin. Satir yang awalnya untuk menyindir, sekarang malah terasa seperti sesuatu yang menginspirasi.

Kok bisa?


Awalnya Memang Satir

Arrowhead Game Studios dari awal sudah jelas: Helldivers 2 adalah kritik satir terhadap propaganda politik dan militerisme berlebihan. Dalam game ini, kamu bermain sebagai tentara Super Earth, planet dengan sistem “Managed Democracy” — istilah absurd yang mengolok-olok invasi militer atas nama demokrasi. Kamu bakal sering dengar kalimat kayak:

“Freedom isn’t free — it costs lives!”
“Spread democracy with fire and steel!”
“Serve the Super Earth!”

Semua itu sebenarnya sindiran — propaganda patriotik yang dibungkus secara berlebihan dan lebay biar kita ketawa dan mikir, "Wah, ini sih jelas-jelas ngolok-olok negara-negara yang sok bawa demokrasi ke mana-mana."


Tapi Pemainnya Malah Menanggapi Serius

Yang menarik, gamer justru menyambut semua elemen propaganda itu dengan antusias — bukan sebagai olok-olok, tapi sebagai semangat juang. Mereka benar-benar menikmati perasaan jadi tentara yang rela berkorban untuk sesuatu yang lebih besar. Bahkan meme-meme seputar game ini dipenuhi semangat seperti:

"Aku rela mati demi demokrasi!"

"Super Earth adalah satu-satunya harapan umat manusia!"

Banyak pemain merasa nilai-nilai seperti loyalitas terhadap tim, disiplin tempur, keberanian untuk maju meski hampir pasti mati — adalah sesuatu yang justru langka di game modern. Biasanya game sekarang terlalu fokus pada karakter overpowered, pahlawan yang selalu benar, atau malah agenda politik yang dipaksakan.


Satir yang Terlalu Bagus untuk Dianggap Satir

Ini mungkin terdengar ironis, tapi Helldivers 2 jadi semacam “satir yang gagal” — dalam arti bukan karena jelek, tapi karena terlalu berhasil. Gamenya terasa begitu rapi, nuansanya konsisten, dan nilai-nilainya terasa kuat... sampai akhirnya pemain tidak melihat ini sebagai parodi lagi, tapi malah menghargai nilai-nilai yang dibungkus dalam bentuk sindiran. Sama seperti film Starship Troopers yang dulu juga dianggap film aksi keren padahal aslinya satire, Helldivers 2 pun mengalaminya — sindiran yang terlalu meyakinkan sampai malah jadi inspirasi.

Sumber: Vice

Apa Ini Buruk? Justru Menarik

Bukannya gagal, menurutku ini justru bikin Helldivers 2 jadi unik. Game ini menunjukkan bahwa di tengah dunia yang makin absurd dan penuh kebingungan nilai, bahkan satire pun bisa terasa lebih “berprinsip” daripada kenyataan. Orang-orang merindukan sesuatu yang jelas, sesuatu yang bisa dibela, dan game ini — walau awalnya dimaksudkan sebagai lelucon — malah memberi rasa arah dan tujuan. Dan jujur aja, di tengah banyak game modern yang terlalu aman, terlalu politik, atau terlalu mikrotransaksi, Helldivers 2 terasa seperti tamparan segar. Nggak ribet, nggak basa-basi, tapi tetap punya pesan kuat di balik gameplay-nya.


Penutup: Satir yang Malah Jadi Serius

Jadi, apakah Helldivers 2 gagal sebagai satire karena orang-orang malah menanggapinya serius? Menurutku nggak. Justru di situlah kekuatannya. Ia jadi semacam kaca pembesar yang memperlihatkan bahwa bahkan nilai yang dulu sering diejek — seperti disiplin, keberanian, dan pengorbanan — masih bisa menyentuh hati banyak orang, bahkan dalam bentuk parodi. Mungkin Helldivers 2 awalnya dimaksudkan untuk bikin kita ketawa — tapi justru bikin banyak orang bangkit dan teriak:

“For Super Earth!”



Lorenime

Seorang cowo biasa yang kebetulan suka main games khususnya Resident Evil

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama