Hollow Knight: Silksong Dipuji Gamer dan Kritikus

Kalau ngomongin game yang ditunggu-tunggu banyak gamer selama bertahun-tahun, Hollow Knight: Silksong pasti ada di daftar teratas. Game ini sempat jadi bahan bercandaan internet karena delay rilisnya yang nggak ada habisnya. Tapi begitu akhirnya muncul, banyak orang langsung jatuh cinta. Review yang keluar pun mayoritas positif, bahkan banyak yang bilang kualitasnya setara sama game AAA, padahal ini “cuma” buatan tim kecil. Jadi, apa sih rahasianya sampai Silksong bisa dapat review sebagus itu? Yuk, aku bahas pelan-pelan.


Gameplay yang Padat dan Menantang

Salah satu alasan utama kenapa Silksong dipuji habis-habisan adalah gameplay-nya. Kamu masih dapat formula Metroidvania klasik ala Hollow Knight, tapi semuanya dibuat lebih fresh. Hornet, karakter utama di Silksong, punya gaya bertarung yang jauh lebih lincah dan agresif dibanding Knight di game pertama. Tempo pertarungan jadi lebih cepat, lebih fluid, dan bikin adrenalin naik terus. Musuh-musuh juga dirancang dengan variasi pola serangan yang bikin kamu nggak bisa main asal tebas. Setiap bos itu unik, jadi setiap pertarungan terasa spesial dan menantang.

Dan jangan lupakan desain dunianya. Eksplorasi di Silksong terasa rewarding. Kamu bisa nyasar ke area baru, ketemu rahasia tersembunyi, atau nemuin upgrade penting. Itu bikin setiap langkah terasa berharga.


Visual dan Musik yang Artistik

Meski bukan game AAA dengan budget miliaran dolar, Silksong punya kualitas visual yang bikin banyak orang kagum. Desain karakternya detail, dunia yang dibangun penuh atmosfer, dan animasinya mulus banget. Ditambah lagi dengan soundtrack yang pas banget. Musik di Silksong bukan cuma hiasan, tapi benar-benar ngangkat suasana. Dari area sunyi yang bikin merinding sampai boss fight yang intens, musiknya selalu tepat sasaran. Hasilnya, pengalaman main terasa imersif banget.


Nilai yang Besar untuk Harga

Di era sekarang, banyak game AAA dihujat karena harganya mahal, penuh DLC, dan microtransaksi. Nah, Silksong justru kebalikannya. Dengan harga yang relatif murah, kamu dapat konten super banyak tanpa embel-embel monetisasi nyebelin. Banyak gamer merasa kayak dapat “paket lengkap” dengan harga bersahabat. Ini yang bikin review tambah positif, karena orang merasa developer benar-benar mikirin gamer, bukan dompet mereka.


Hype Panjang yang Terbayar

Delay panjang biasanya jadi bumerang buat game. Banyak kasus di mana game yang ditunggu-tunggu malah zonk pas rilis. Tapi Silksong beda cerita. Walaupun sempat bikin frustrasi karena nggak jelas kapan keluar, pada akhirnya semua itu terbayar. Banyak pemain bilang kalau pengalaman mainnya benar-benar worth the wait. Ekspektasi tinggi yang dibangun selama bertahun-tahun berhasil dipenuhi, bahkan ada yang bilang lebih dari itu.


Dibuat dengan Cinta, Bukan Sekadar Bisnis

Mungkin ini faktor yang paling kerasa. Silksong bukan proyek “asal jadi” demi kejar keuntungan cepat. Team Cherry adalah tim kecil, tapi mereka punya dedikasi dan passion luar biasa. Itu bisa kamu lihat dari detail kecil di dalam game.

Setiap area, musuh, animasi, sampai musik terasa dibuat dengan hati-hati. Gamer bisa ngerasain kalau Silksong lahir dari cinta terhadap dunia yang mereka bangun, bukan sekadar angka di laporan penjualan. Dan itu yang bikin game ini beda dari kebanyakan game modern yang sering rilis setengah matang penuh bug.


Penutup

Jadi, kenapa Silksong dapat review bagus? Jawabannya sederhana: karena game ini benar-benar bagus, dari gameplay, visual, musik, sampai value yang ditawarkan. Walaupun bukan game AAA, kualitasnya bisa bikin banyak studio besar malu.

Buat kamu yang udah lama nunggu, Silksong adalah bukti kalau kesabaran itu akhirnya berbuah manis. Dan buat dunia game, ini jadi pengingat bahwa karya dari tim kecil bisa bersinar terang, bahkan lebih daripada game dengan budget raksasa.

Lorenime

Seorang cowo biasa yang kebetulan suka main games khususnya Resident Evil

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama