Akhir tahun 2025 kayaknya jadi momen paling gelap buat Ubisoft. Saham mereka makin terjun bebas, bahkan sampai harus disuspensi sementara oleh Euronext karena Ubisoft menunda laporan keuangan semesterannya. Perusahaan sebesar Ubisoft nggak bakal tiba-tiba menunda laporan keuangan kalau semuanya baik–baik saja. Justru sebaliknya, itu tanda bahwa kondisi internal lagi nggak sehat dan mereka butuh waktu tambahan buat “merapikan angka”.
Dan jujur aja, pasar langsung tahu bahwa ini bukan hal normal. Investor mulai menghubungkan dua hal: performa game Ubisoft yang buruk sepanjang tahun dan kebiasaan perusahaan menyembunyikan data penjualan yang sebenarnya. Ketika dua hal ini disatukan, nggak heran kalau saham Ubisoft makin anjlok.
Game Besar Yang Harusnya Menjadi Penyelamat, Tapi Malah Gagal
Ubisoft sebenarnya punya dua judul flagship yang diharapkan bisa mengangkat kembali reputasi dan pendapatan mereka: Star Wars Outlaws dan Assassin’s Creed Shadows. Tapi dua-duanya malah jadi bukti bahwa strategi Ubisoft sudah salah arah.
Star Wars Outlaws adalah IP besar dengan fanbase yang luar biasa. Ubisoft ngasih janji muluk tentang dunia open world Star Wars yang ambisius dan penuh kebebasan. Tapi waktu rilis, game ini malah terasa standar dan nggak punya gebrakan besar. Reviewnya rata-rata aja bahklan cenderung meh, komunitas Star Wars juga banyak yang kecewa, dan penjualannya jauh dari target internal. Ubisoft tetap coba menutupinya dengan bahasa marketing yang manis, tapi orang bisa lihat kalau game ini tidak mencapai ekspektasi yang mereka gembor-gemborkan.
Assassin’s Creed Shadows juga nggak lebih baik. Antusias awal memang tinggi, tapi begitu game rilis, masalah langsung bertebaran. Mulai dari kontroversi karakter, kualitas teknis yang nggak stabil, sampai gameplay open world yang terasa itu-itu saja dan separuh jadi. Ubisoft lagi-lagi tidak berani menyebutkan angka pasti penjualan. Mereka hanya melontarkan istilah ambigu seperti “strong engagement” atau “solid early performance”, padahal kalau benar laris, mereka pasti bangga menyebutkan angkanya.
Masalah Transparansi yang Bikin Investor Makin Hilang Kepercayaan
Ini bagian paling krusial. Dalam beberapa tahun terakhir Ubisoft terlihat makin tertutup soal penjualan game mereka. Dulu mereka percaya diri menyebutkan hasil minggu pertama, jumlah pemain aktif, dan target penjualan yang tercapai. Tapi sekarang mereka lebih sering pakai istilah marketing yang kabur, tanpa angka.
Buatku, ini cuma memperlihatkan bahwa angka penjualan sebenarnya buruk. Dan investor juga berpikir begitu, apalagi ketika Ubisoft menunda laporan keuangan tanpa alasan teknis yang jelas. Dunia keuangan itu simpel: kalau kamu mulai menyembunyikan data, orang otomatis menduga ada hal besar yang tidak ingin kamu tunjukkan.
Penundaan laporan keuangan di November 2025 memperburuk semua ini. Investor jadi makin yakin bahwa Ubisoft sedang berusaha menutupi performa buruk yang berasal dari game yang tidak laku, biaya produksi yang membengkak, dan strategi bisnis yang tidak punya arah yang jelas.
Strategi Ubisoft yang Sudah Tidak Relevan Lagi
Kalau aku lihat, Ubisoft masih keukeuh dengan formula lama mereka yang sudah basi. Mereka terus memaksakan game open world template, berharap nama besar IP bisa menyelamatkan semuanya. Padahal dunia game sudah berubah. Pemain sekarang ingin pengalaman yang lebih fokus, lebih rapi, lebih berkarakter. Tapi Ubisoft masih bertahan dengan formula “game besar tapi kosong”, yang akhirnya bikin biaya produksi naik gila-gilaan sementara penjualan tidak mampu menutupnya.
Masalah internal seperti keputusan manajemen yang defensif, roadmap game yang tidak jelas, serta gaya komunikasi yang menutupi kekurangan juga bikin Ubisoft makin terlihat tidak meyakinkan. Kombinasi semuanya membuat kepercayaan pasar runtuh pelan-pelan, dan ini tercermin langsung di grafik saham mereka yang terus menurun di November ini.
Arah Ubisoft ke Depan: Bisa Bangkit atau Hancur?
Secara teori, Ubisoft masih bisa bangkit. Mereka punya IP besar, punya talenta, dan punya sejarah panjang sebagai salah satu pemain besar industri game. Tapi mereka harus mulai berani berubah. Mereka perlu jujur tentang kondisi mereka, berhenti memakai istilah pemasaran yang kosong, dan kembali fokus pada kualitas game, bukan ukuran map atau jumlah fitur yang tidak penting.
Selama mereka tetap mempertahankan gaya lama, aku rasa saham mereka akan terus berada dalam tekanan, dan investor akan semakin menjauh. Industri game itu kejam, dan perusahaan yang tidak mau berubah biasanya tidak bertahan lama.
