Halo para gamer! Kabar kurang menyenangkan datang dari dunia gaming, khususnya buat kalian yang nungguin game Black Panther. Setelah diumumkan pada Juli 2023, banyak fans antusias menyambut proyek perdana dari Cliffhanger Games ini. Sayangnya, belum genap dua tahun berjalan, Electronic Arts (EA) memutuskan untuk membatalkan pengembangan game tersebut sekaligus menutup studio Cliffhanger Games. Wah, kok bisa ya?
Alasan di Balik Pembatalan Game Black Panther
Menurut bocoran email dari Laura Miele, President EA Entertainment, keputusan ini diambil karena EA ingin fokus pada “peluang pertumbuhan paling signifikan” untuk perusahaan. Namun, ternyata ada alasan lain di balik layar yang bikin keputusan ini makin bikin penasaran.
Jason Schreier, jurnalis game kenamaan, juga ikut buka suara. Menurut laporannya, keputusan pembatalan ini bikin banyak staf Cliffhanger terkejut. Nggak heran sih, soalnya Cliffhanger masih sempat membuka lowongan pekerjaan untuk beberapa posisi penting, bahkan sampai mendekati pengumuman pembatalan. Artinya, mereka benar-benar serius mau lanjut bikin gamenya.
Yang bikin makin bingung, sebelum pembatalan ini diumumkan, EA sempat melakukan evaluasi dan approve proyek Black Panther untuk lanjut ke tahap berikutnya. Proses evaluasi ini biasa disebut sebagai “gerbang” dalam pengembangan game EA, dan jadi semacam lampu hijau kalau proyek boleh jalan terus.
Tapi sayangnya, ada masalah di balik layar. Beberapa eksekutif EA dilaporkan frustrasi karena selama empat tahun pengembangan (ya, bahkan sebelum Cliffhanger diumumkan ke publik pada 2023, proyek ini sudah mulai dikerjakan sejak 2021), game Black Panther ini masih mentok di tahap pra-produksi. Ini yang bikin EA akhirnya mutusin buat stop total proyek ini.
![]() |
Sumber: pushquare.com |
Fitur-Fitur Menarik yang Gagal Terealisasi
Padahal, kalau dilihat dari rencana awalnya, game Black Panther ini punya potensi yang bikin hype banget. Katanya, mereka mau bikin sistem gameplay ala Nemesis System dari Shadow of Mordor, di mana pemain bisa memilih jadi T’Challa, Shuri, atau Killmonger, sementara karakter yang nggak dipilih bakal jadi rival pemain. Keren banget, kan?
Selain itu, cerita utamanya juga bakal fokus ke invasi bangsa Skrulls ke Wakanda. Bahkan, para Skrulls ini rencananya bisa menyamar sebagai sekutu pemain! Sayangnya, ide ini dianggap terlalu ambisius dan sulit diwujudkan secara teknis. Ya, mungkin terlalu muluk buat dikejar dalam waktu pengembangan yang terbatas.
Kesimpulan
Batalnya proyek Black Panther jelas jadi kabar mengecewakan, terutama buat penggemar Marvel yang udah nungguin lama. Tapi ya, kadang dunia game emang kejam, ya. Meski begitu, kita tunggu aja, siapa tahu di masa depan ada pengembang lain yang berani ngangkat kisah Black Panther ke dunia game dengan konsep yang lebih matang dan realistis.
Jangan lupa ikutin terus blog Lorenime buat update seputar dunia game dan berita-berita menarik lainnya. See you, gamers!