Sony Fokus ke PlayStation 6, Tapi Apakah Terlalu Cepat?

Persaingan konsol gim terus memanas, dan di tengah panasnya pertarungan itu, PlayStation 5 (PS5) masih berdiri kokoh sebagai salah satu pemimpin pasar. Meski sempat mendapat kritik karena minimnya game eksklusif dan kelangkaan stok di awal peluncuran, konsol generasi kelima dari Sony ini perlahan berhasil membuktikan diri. Lewat laporan tahunan terakhir, Sony mencatat bahwa jumlah pemain aktif PS5 kini bahkan melampaui PS4, sebuah pencapaian besar di tengah tantangan global seperti pandemi dan krisis chip semikonduktor.

Namun, di saat publik berharap PS5 akan memasuki fase keemasan dengan deretan game eksklusif berkualitas, kabar mengejutkan muncul: Sony mulai mengalihkan fokusnya ke pengembangan PlayStation 6 (PS6). Apakah ini langkah strategis atau justru tanda bahwa Sony terlalu terburu-buru?

PlayStation 6 Sudah Jadi Fokus Utama Sony

Dalam sebuah video wawancara resmi yang ditujukan bagi para investor, Hideaki Nishino, Presiden sekaligus CEO dari Sony Interactive Entertainment (SIE), secara terbuka menyatakan bahwa pengembangan PlayStation 6 sudah mulai menjadi prioritas utama perusahaan. Pernyataan ini tentu mengejutkan banyak pihak, mengingat PS5 masih berada di pertengahan siklus hidupnya dan belum benar-benar mencapai puncak performanya dari segi eksklusivitas dan fitur.

Menurut Nishino, Sony memiliki ekosistem pemain yang sangat besar, aktif, dan loyal — tak hanya di PS5, tetapi juga di PS4 yang masih punya jutaan pemain aktif. Oleh karena itu, tuntutan terhadap kualitas, performa, dan inovasi konsol selanjutnya menjadi sangat tinggi. Ia menambahkan bahwa tim internal Sony kini tengah mencari cara-cara baru dan lebih canggih untuk menghadirkan pengalaman gaming yang lebih mendalam dan memuaskan di generasi berikutnya.

Namun, Nishino tidak memberikan informasi lebih detail mengenai tanggal rilis, spesifikasi, ataupun fitur utama dari PS6.

PS5 Belum Matang, Kenapa Sudah Bicara PS6?

Meski wajar bagi perusahaan teknologi untuk mulai merancang generasi berikutnya jauh sebelum peluncuran, banyak pengamat dan gamer mempertanyakan: apakah tidak terlalu dini membicarakan PS6 saat PS5 bahkan belum punya cukup banyak game eksklusif besar?

Hingga pertengahan 2025, daftar game eksklusif PS5 masih terbilang terbatas dibandingkan generasi sebelumnya. Judul-judul seperti Demon’s Souls, Ratchet & Clank: Rift Apart, dan Final Fantasy XVI memang mendapat pujian, namun sebagian besar game utama Sony masih bersifat lintas generasi atau bahkan bisa dimainkan di PC. Tidak sedikit gamer yang merasa bahwa PS5 belum menunjukkan potensi maksimalnya, apalagi dengan performa hardware yang sejatinya sangat kuat untuk standar saat ini.

Jika Sony terlalu fokus ke PS6, ada kekhawatiran bahwa dukungan terhadap PS5 akan cepat ditinggalkan, dan ini tentu merugikan jutaan pengguna yang baru saja membeli konsol ini dalam satu-dua tahun terakhir.

Sumber: i.ytimg.com

Cloud Gaming dan Masa Depan PlayStation Portal

Selain PS6, Hideaki Nishino juga menyinggung perkembangan teknologi cloud gaming, terutama lewat layanan PlayStation Plus dan perangkat PlayStation Portal. Ia menyebut bahwa Sony terus berinovasi dalam memberikan pengalaman bermain yang fleksibel, termasuk melalui jaringan cloud yang semakin stabil dan efisien.

Namun, Nishino juga realistis. Ia memahami bahwa koneksi internet bukan sesuatu yang bisa dikendalikan sepenuhnya oleh Sony, terutama soal kualitas jaringan end-to-end di berbagai negara. Maka dari itu, meskipun cloud gaming dianggap sebagai masa depan, Sony melihatnya lebih sebagai pelengkap, bukan pengganti utama dari pengalaman bermain gim secara lokal di konsol.

Kesimpulan: PS6 Terlalu Cepat?

Secara bisnis, wajar jika Sony mulai mempersiapkan PlayStation 6 sejak dini. Siklus hidup konsol biasanya berlangsung sekitar 6-7 tahun, dan pengembangan generasi baru memang membutuhkan waktu lama. Namun dari sudut pandang gamer, PS6 terasa terlalu terburu-buru, apalagi melihat kenyataan bahwa PS5 sendiri masih belum sepenuhnya matang — baik dari segi library eksklusif, ekosistem, maupun implementasi fitur yang menjanjikan seperti ray tracing dan loading instan via SSD.

Sony perlu berhati-hati agar tidak mengulang kesalahan generasi sebelumnya: terlalu cepat berganti fokus dan kehilangan kepercayaan para pengguna setia. Sebelum melangkah terlalu jauh ke masa depan, mungkin sudah saatnya Sony benar-benar mengoptimalkan potensi PS5 terlebih dahulu.

Lorenime

Seorang cowo biasa yang kebetulan suka main games khususnya Resident Evil

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama