Baru-baru ini, komunitas gamer di Reddit, tepatnya di forum GamingLeaksAndRumours, ramai memperbincangkan dugaan bahwa Microsoft mulai menyudahi penjualan game fisik untuk konsol Xbox. Seorang pengguna membagikan temuannya bahwa tak ada lagi tanda-tanda versi disc fisik untuk beberapa game baru yang diumumkan di ajang Xbox Games Showcase 2025.
Menariknya, belum ada pernyataan resmi dari pihak Microsoft soal ini. Tapi indikasi ke arah sana cukup kuat, terutama ketika beberapa toko besar seperti Best Buy tak mencantumkan SKU (Stock Keeping Unit) untuk edisi fisik dari game-game yang biasanya hadir dalam bentuk cakram.
Beberapa judul besar seperti The Outer Worlds 2 dan Ninja Gaiden 4 disebut hanya tersedia dalam versi digital. Bahkan ketika ada edisi fisik—seperti pada Deluxe Edition—isi di dalamnya ternyata cuma kode unduhan (redeem code), bukan disc asli. Miris sih.
Yang Bikin Heran: Versi PS5 Masih Dapat Disc
Ironisnya, beberapa game eksklusif Xbox justru masih dapat versi fisik jika dimainkan di PlayStation 5. Contohnya, Gears of War Reloaded dikonfirmasi akan tersedia dalam bentuk fisik untuk PS5, tapi belum tentu untuk Xbox sendiri. Hal ini tentu menimbulkan tanda tanya besar: kenapa platform rumahnya sendiri justru malah seperti menomorduakan penggemar game fisik?
Ini memperkuat dugaan bahwa Microsoft perlahan tapi pasti ingin meninggalkan sepenuhnya format fisik dan total pindah ke digital.
Arah Bisnis yang "Masuk Akal", Tapi Mengecewakan
Oke, secara bisnis, keputusan ini mungkin logis. Menjual game secara digital jelas jauh lebih murah. Tak perlu biaya produksi disc, packaging, distribusi, apalagi stok fisik di toko. Semua langsung bisa dikendalikan dari server.
Ditambah lagi, Microsoft memang sedang agresif mendorong layanan Xbox Game Pass—platform langganan yang memberi akses ke ratusan game, termasuk judul-judul first party saat hari pertama rilis. Dari sudut pandang perusahaan, ini adalah cara jitu mengunci pengguna dalam ekosistem mereka.
Tapi sebagai gamer yang tumbuh dengan deretan kotak game berjajar rapi di rak, keputusan ini jelas bikin frustrasi.
Kolektor Game Fisik, Terpinggirkan Demi Langganan?
Kita harus jujur: tren ini bukan cuma soal efisiensi. Ini juga bentuk lain dari kontrol. Ketika semua game hanya bisa diakses via digital, para pemain tidak lagi benar-benar “memiliki” game-nya. Lisensi bisa dicabut kapan saja, akses bisa dibatasi, dan nilai koleksi jadi nol besar.
Bayangkan kamu beli game seharga Rp 800 ribu, tapi yang kamu pegang cuma kode download. Nggak bisa dijual lagi, nggak bisa diwariskan, dan kalau server-nya mati? Bye.
Sebagai penulis—dan gamer lama—saya pribadi mulai lelah dengan arah yang diambil para perusahaan konsol besar, khususnya Microsoft. Rasanya mereka tak lagi memikirkan nilai emosional dari media fisik, dan malah lebih sibuk mencari cara mengikat kita lewat model bisnis langganan dan kontrol digital penuh.
![]() |
Sumber: purebox.com |
Apa Dampaknya ke Depan?
Jika Xbox benar-benar meninggalkan format fisik, ini bisa jadi preseden bagi industri. Perusahaan lain bisa ikut-ikutan, dan akhirnya konsol masa depan tak lagi memiliki slot disc sama sekali.
Ini bukan sekadar perubahan format, tapi juga mengubah cara kita memiliki dan menikmati game.
Mungkin ini saatnya kita—para gamer—mulai bersuara. Bukan karena kita anti kemajuan, tapi karena kita ingin tetap punya pilihan. Digital itu oke, tapi jangan matikan fisik sepenuhnya. Jangan rampas kebebasan kami untuk merasakan game dalam bentuk nyata—dengan kotak, artwork, dan semua detail kecil yang membuatnya istimewa.
Penutup: Apakah Ini Akhir dari Era Game Fisik?
Belum tentu, tapi tanda-tandanya makin jelas. Dan meski digital menawarkan kenyamanan, tetap saja ada kehangatan dan nostalgia yang hanya bisa diberikan oleh game fisik. Jadi, jika kamu masih cinta dengan disc, mungkin sekarang saatnya bersuara… sebelum semuanya terlambat.