MindsEye Gagal Total, CEO Klaim Ada Sabotase di Balik Peluncuran Game


Pernah dipromosikan sebagai "GTA Killer", game MindsEye awalnya digadang-gadang akan menjadi pesaing serius Grand Theft Auto. Dengan nama besar Leslie Benzies—mantan produser utama GTA—di balik layar, ekspektasi gamer terhadap game ini benar-benar tinggi. Tapi ternyata, realita berbicara lain.

Alih-alih jadi game revolusioner seperti yang dijanjikan, MindsEye justru berakhir jadi bahan kritikan pedas. Mulai dari bug yang bertebaran di mana-mana, performa teknis yang amburadul, hingga gameplay yang dianggap belum matang, semuanya berkontribusi terhadap reputasi buruk game ini. Bahkan, beberapa gamer menyebutkan kalau game ini nyaris tidak bisa dimainkan dalam kondisi sekarang.

Game MindsEye Dihantam Kritik, Rating Anjlok

Sejak dirilis, MindsEye langsung diserbu hujan ulasan negatif di berbagai platform. Banyak pemain kecewa karena game yang mereka tunggu-tunggu bertahun-tahun ternyata hadir dalam keadaan yang bisa dibilang belum siap. Di komunitas gamer, banyak yang membandingkannya dengan game-game lain yang dirilis setengah jadi, seperti Cyberpunk 2077 di awal peluncurannya.

Tak butuh waktu lama, rating MindsEye pun terjun bebas. Beberapa media bahkan menyebutnya sebagai salah satu game dengan skor terburuk sepanjang 2025. Ini tentunya jadi tamparan keras, bukan cuma untuk developer Build a Rocket Boy, tapi juga untuk Leslie Benzies pribadi yang namanya sudah lekat dengan kesuksesan Rockstar dulu.

Leslie Benzies: "Game Kami Disabotase"

Di tengah gempuran kritik, muncul pernyataan yang cukup mengejutkan dari pihak developer. Leslie Benzies, CEO dari Build a Rocket Boy, mengklaim bahwa kegagalan MindsEye bukan semata karena kesalahan internal atau kurangnya persiapan. Ia menuduh bahwa ada sabotase, baik dari pihak internal maupun eksternal, yang sengaja menggagalkan peluncuran game tersebut.

Leslie bahkan menguatkan pernyataan sebelumnya dari co-CEO Build a Rocket Boy, Mark Gerhard, yang sempat menyebutkan bahwa ada kekuatan tak terlihat yang sengaja menjatuhkan reputasi MindsEye. Keduanya percaya bahwa ada upaya terorganisir untuk memastikan game ini gagal—baik dari dalam perusahaan sendiri maupun dari pihak luar yang belum disebutkan identitasnya secara spesifik.

Upaya Build a Rocket Boy Memperbaiki Citra

Menanggapi situasi yang makin panas, Leslie Benzies tidak tinggal diam. Pada tanggal 2 Juli lalu, ia menyatakan bahwa timnya sedang menyiapkan rilis ulang untuk MindsEye. Ia menjanjikan bahwa versi yang akan datang akan lebih optimal dan hadir dalam kondisi jauh lebih baik dari peluncuran awal. Tak hanya itu, Build a Rocket Boy juga secara terbuka meminta maaf kepada para pemain yang kecewa. Mereka mengakui bahwa ada banyak kekurangan, dan mereka ingin memperbaikinya secepat mungkin. Namun, tetap saja, tudingan sabotase ini menjadi fokus utama dan menimbulkan perdebatan luas di komunitas game.

Publisher IO Interactive Bungkam

Di sisi lain, publisher game ini, IO Interactive, hingga saat artikel ini ditulis masih belum memberikan tanggapan resmi soal tudingan sabotase tersebut. Sebelumnya, IO Interactive sempat menyangkal klaim dari co-CEO Build a Rocket Boy tentang adanya review-review berbayar yang sengaja memberi penilaian negatif terhadap game ini. Diamnya pihak publisher pun memicu spekulasi. Apakah mereka juga ikut dalam permasalahan internal ini? Ataukah mereka sendiri juga terkejut dengan kondisi final game saat rilis?

Sumber: Rock Paper Shotgun

Ancaman PHK Masal Menghantui Studio

Dampak dari peluncuran MindsEye yang kacau ini bukan hanya soal reputasi—tapi juga menyentuh nasib para karyawannya. Laporan terbaru menyebutkan bahwa sekitar 300 karyawan di Build a Rocket Boy telah menerima email internal yang menyatakan bahwa posisi mereka sedang dalam tahap pertimbangan untuk diberhentikan. Dengan kata lain, potensi PHK besar-besaran sedang mengintai studio ini. Kalau benar terjadi, ini akan jadi tragedi lain dalam industri game, di mana kegagalan satu proyek bisa mengguncang keberlangsungan ratusan pekerja kreatif yang terlibat.


Penutup: Bisakah MindsEye Bangkit Kembali?

Pertanyaannya sekarang: apakah MindsEye masih punya harapan?
Dengan segala drama, tudingan sabotase, dan kondisi teknis yang amburadul, bukan hal mudah bagi sebuah game untuk bangkit dan memperbaiki citranya. Tapi, sejarah menunjukkan bahwa kebangkitan bukanlah hal yang mustahil. No Man's Sky, Final Fantasy XIV, dan Cyberpunk 2077 adalah bukti bahwa game yang hancur saat rilis bisa bangkit jadi fenomena positif.

Namun, untuk MindsEye, tantangannya bukan hanya teknis, tapi juga menyangkut kepercayaan publik. Selama developer dan publisher tidak bisa memberikan transparansi penuh tentang apa yang sebenarnya terjadi, maka keraguan dari pemain akan tetap ada.

Bagaimana menurut kamu? Apakah kamu percaya bahwa MindsEye benar-benar disabotase? Atau menurutmu ini hanyalah dalih dari developer untuk menutupi kesalahan sendiri? Dan yang paling penting—apakah kamu masih tertarik untuk mencoba game ini jika dirilis ulang?

Lorenime

Seorang cowo biasa yang kebetulan suka main games khususnya Resident Evil

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama