Review Santai Resident Evil 2 Remake

 

Kamu pernah main Resident Evil 2 versi PS1? Kalau iya, pasti ingat gimana menegangkannya jalan-jalan di kantor polisi Raccoon City dengan suara zombie menggeram dari kejauhan. Tapi kalau kamu belum pernah main versi klasiknya, tenang aja—Resident Evil 2 Remake ini tetap jadi pengalaman survival horror yang bener-bener bikin deg-degan, bahkan buat pemain baru.

Capcom sukses banget ngeracik ulang game ini. Nggak cuma polesan visual, tapi benar-benar dibangun ulang dari nol dengan RE Engine, mesin yang juga dipakai di RE7 dan RE8. Hasilnya? Sebuah game remake yang nggak cuma sekadar mengenang masa lalu, tapi mampu berdiri sejajar bahkan melebihi game horor modern lainnya.


Visual dan Atmosfer: Gelap, Mengerikan, dan Indah

Dari awal, aku langsung kerasa suasana tegangnya. Kantor polisi RPD sekarang jadi labirin gelap penuh kegelapan dan misteri. Sorotan senter, pantulan cahaya di lantai basah, sampai detail terkecil kayak darah yang nempel di dinding—semuanya dibuat dengan teliti dan niat.

Zombienya? Nggak main-main. Mereka jalan pelan, goyah, tapi sekali gigit langsung bikin panik. Dan desainnya... serem banget. Ada rasa jijik, takut, dan ngeri bercampur jadi satu setiap kali mereka muncul tiba-tiba dari balik pintu atau kaca yang pecah.


Gameplay: Antara Strategi dan Panik

RE2 Remake ini bukan game tembak-tembakan biasa. Peluru selalu terbatas. Kadang kamu harus milih: mau nembak zombie di depan, atau lari dan simpan peluru buat musuh yang lebih berbahaya nanti? Sistem aiming dibuat realistis. Nggak ada auto-lock. Kamu harus tenang, bidik, dan pastikan kena kepala kalau mau hemat peluru. Tapi jangan harap zombie langsung mati setelah satu tembakan. Beberapa bisa bangkit lagi, bikin kamu mikir dua kali buat ngecek apakah mereka benar-benar udah mati.

Ada juga puzzle khas Resident Evil yang masih dipertahankan. Tapi di versi remake ini, semuanya lebih masuk akal dan gak terlalu nyebelin kayak zaman PS1 dulu. Rasanya pas—nggak terlalu gampang, tapi juga nggak bikin frustrasi.


Cerita: Dua Sisi, Dua Pengalaman

Kamu bisa mainin dua karakter: Leon S. Kennedy, polisi baru yang baru mulai kerja di hari terburuk dalam hidupnya, dan Claire Redfield, yang lagi nyari adiknya di kota yang udah hancur. Masing-masing punya cerita dan jalur sendiri, lengkap dengan perbedaan musuh, puzzle, dan cutscene.

Walau banyak elemen cerita dari versi orisinal tetap dipertahankan, cara penyajiannya sekarang jauh lebih sinematik dan emosional. Hubungan karakter terasa lebih hidup. Bahkan karakter minor kayak Sherry dan Ada Wong pun punya porsi yang kuat dan menarik.


Mister X: Sosok yang Bikin Detak Jantung Naik

Satu hal yang bikin RE2 Remake jadi pengalaman survival horror sejati: Tyrant alias Mister X. Begitu dia muncul, rasanya kayak kamu diburu tanpa henti. Suara langkah kakinya yang berat dari lantai atas bisa bikin kamu langsung berhenti gerak dan panik.

Dia gak bisa dibunuh, cuma bisa dihindari. Dan dia selalu ada di punggungmu, bikin kamu gak bisa santai walau cuma mau nyari item atau ngecek map. Ini elemen gameplay yang bikin RE2 Remake beda dari game horor biasa. Ada tekanan psikologis yang terus menghantui.


Kekurangan? Sedikit, Tapi Ada

Kalau mau jujur, sistem skenario A dan B antara Leon dan Claire masih terasa kurang konsisten. Beberapa bagian cerita dan event berulang, seolah dua karakter ini mengalami hal yang sama persis dalam waktu berbeda. Padahal di versi orisinalnya dulu, jalur A dan B saling melengkapi dan menjelaskan sudut pandang berbeda dari dua karakter.

Selain itu, durasi game-nya juga nggak terlalu panjang, terutama kalau kamu main cepat. Tapi hal ini bisa ditutupin dengan replayability tinggi karena ada banyak mode tambahan, time trial, dan unlockable weapons yang bisa bikin kamu balik lagi.


Kesimpulan: Remake yang Patut Jadi Contoh

Resident Evil 2 Remake bukan cuma nostalgia yang dipoles. Ini remake yang bener-bener tahu caranya menghormati karya lama sambil memberikan sentuhan modern yang relevan dan seram. Atmosfernya kuat, gameplay-nya menegangkan, dan ceritanya tetap bikin penasaran. Kalau kamu suka game horor, wajib main. Kalau kamu fans lama Resident Evil, ini versi terbaik dari RE2 yang pernah ada.

Nilai akhir dariku: 9,5/10
RE2 Remake berhasil jadi standar emas untuk bagaimana seharusnya remake dibuat—dengan hati, otak, dan sedikit darah.

Lorenime

Seorang cowo biasa yang kebetulan suka main games khususnya Resident Evil

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama