Rockstar vs Modder: Ketika Kreativitas Komunitas Dianggap Ancaman

Rockstar Games, studio yang dulu dianggap simbol pemberontakan dalam industri game, kini semakin sering disebut sebagai salah satu perusahaan paling komersial—bahkan rakus—dalam urusan hak cipta dan komunitasnya sendiri. Isu ini makin panas sejak mereka mulai menyerang komunitas modder, yang selama ini justru menjaga game-game mereka tetap relevan dan hidup.

Tapi kenapa sih Rockstar begitu alergi sama modding, padahal jelas-jelas mereka diuntungkan? Mari kita bahas lebih dalam.


Komunitas Modder: Nafas Kedua GTA

GTA San Andreas, GTA IV, hingga GTA V masih ramai dimainkan hingga sekarang bukan semata karena game-nya hebat, tapi karena komunitas modder yang terus menyuntikkan kehidupan baru ke dalamnya. Dari mod grafik 4K, mobil dan senjata baru, gameplay overhaul, sampai roleplay server kayak FiveM yang menjadikan GTA V semacam "game baru" dengan kehidupan sosial digital sendiri.

Modder telah menciptakan dunia baru di dalam dunia yang sudah ada. Tapi bukannya berterima kasih, Rockstar justru bersikap seolah-olah mereka adalah ancaman.


Modder Diperkarakan, Proyek Dihapus

Beberapa kasus yang bikin komunitas kecewa berat: Mod GTA III & Vice City yang dikerjakan ulang lewat reverse-engineering dituntut secara hukum oleh Take-Two, padahal proyek itu non-komersial dan murni passion. Mod FiveM, yang menawarkan multiplayer alternatif untuk GTA V, sempat dihentikan setelah Rockstar mengirimkan utusan langsung ke rumah moddernya. Luke Ross, modder VR terkenal, mendapat surat DMCA karena membuat GTA V bisa dimainkan dalam virtual reality. Meski tidak menjual mod-nya, dia tetap dianggap melanggar hak cipta.

Sikap ini menunjukkan bahwa Rockstar (atau lebih tepatnya induk mereka, Take-Two Interactive) tidak ingin ada proyek komunitas yang "mengalihkan" perhatian dari produk komersial mereka.


Uang Bicara: Shark Card Lebih Penting dari Loyalitas

Alasan paling masuk akal dari tindakan keras Rockstar adalah uang. Mereka tidak ingin modder membuat sesuatu yang mengurangi ketergantungan pemain pada GTA Online dan pembelian Shark Card, sumber pendapatan utama mereka. Bahkan mod yang hanya menambah fitur atau memperindah game, bisa dianggap mengganggu potensi monetisasi jangka panjang.

Hal ini terlihat jelas saat mereka merilis GTA Trilogy: Definitive Edition, dan menindak mod remake buatan komunitas beberapa bulan sebelumnya. Hasilnya? Versi resmi mereka penuh bug, rusak, dan jadi bahan olokan. Ironisnya, versi buatan komunitas justru lebih stabil dan menarik.

Sumber: MSN

Bandingkan dengan Bethesda, CDPR, atau Mojang

Rockstar punya pilihan untuk bersikap bijak seperti Bethesda, yang justru menyediakan Creation Kit untuk memudahkan modding. Atau CD Projekt Red yang secara terbuka mendukung komunitas modding Witcher. Bahkan Mojang (Minecraft) tahu bahwa membiarkan mod berkembang secara organik malah membuat gamenya makin dicintai dan bertahan lama.

Tapi Rockstar? Mereka lebih memilih pendekatan tertutup. Kontrol total dan profit jangka pendek tampaknya lebih penting ketimbang goodwill jangka panjang.


Rockstar Hari Ini: Studio Pemberontak yang Jadi Korporat Kaku

Dulu Rockstar dikenal karena melawan arus industri. Tapi kini, mereka jadi bagian dari arus itu sendiri. Bukan hanya soal monetisasi berlebihan, tapi juga ketidakpedulian terhadap komunitas yang telah membesarkan mereka. Tindakan terhadap modder bukan sekadar soal hak cipta, tapi soal siapa yang punya kendali atas masa depan sebuah game. Rockstar memilih untuk tidak berbagi kendali itu.


Kesimpulan: Modder Bukan Musuh

Modder bukan ancaman. Mereka adalah perpanjangan tangan dari kecintaan terhadap game itu sendiri. Tanpa mereka, GTA tidak akan sehidup sekarang. Ironisnya, Rockstar seperti melupakan hal itu.

Kalau studio sebesar Rockstar merasa terancam oleh kreativitas fans mereka sendiri, maka mungkin masalahnya bukan di modding—tapi di cara mereka memandang komunitas.

Dan semakin mereka menindas kreativitas ini, semakin besar jarak antara Rockstar yang dulu, dan Rockstar yang sekarang.

Lorenime

Seorang cowo biasa yang kebetulan suka main games khususnya Resident Evil

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama