Cerita Death Stranding 2 Diubah Kojima Gara-Gara Terlalu Disukai? Ini Alasannya!

Sekuel dari salah satu game paling “beda” dalam sejarah industri video game, Death Stranding 2: On the Beach, memang sudah bikin banyak gamer penasaran. Masih melanjutkan kisah Sam Porter Bridges dalam dunia pasca-kiamat, game ini menjanjikan petualangan emosional yang tidak biasa. Tapi siapa sangka, alur ceritanya pernah dirombak total oleh Hideo Kojima sendiri... cuma karena para tester terlalu suka dengan gamenya? Iya, kamu nggak salah dengar. Bukannya senang karena gamenya dipuji, Kojima justru merasa ada yang salah.

Tester Kecanduan Cerita, Kojima Langsung Revisi Naskah

Informasi unik ini datang dari wawancara eksklusif Rolling Stone bersama Yoann Lemoine, atau yang lebih dikenal sebagai Woodkid, komposer untuk Death Stranding 1 dan 2. Dalam sesi itu, Woodkid mengungkap bahwa saat sesi pengujian internal alias early test, para pemain justru memberikan reaksi yang terlalu positif.

Bagi kreator biasa, itu mungkin hal bagus. Tapi buat Hideo Kojima, itu justru jadi alarm bahaya. Menurut Woodkid, Kojima bahkan sempat berbicara langsung dengannya dan berkata bahwa mereka punya masalah besar: orang-orang terlalu menyukai game ini. Bagi Kojima, ini berarti ceritanya gagal memicu konflik batin, tidak menantang emosi, dan terlalu “nyaman”. Akibatnya? Ia langsung mengambil keputusan untuk merevisi skrip cerita secara signifikan.

Kojima, Si “Anomali” di Dunia Game

Momen ini memperkuat satu hal yang sebenarnya sudah banyak gamer sadari sejak lama: Hideo Kojima adalah sosok anomali di industri game.

Di saat mayoritas developer berlomba-lomba bikin game yang disukai semua orang, Kojima justru ingin menciptakan karya yang memecah opini, membingungkan, bahkan bikin pemain tidak nyaman. Dia tidak tertarik membuat game yang mudah dipahami dan langsung bisa dinikmati semua kalangan. Tujuannya? Bukan cuma menghibur, tapi juga menggugah pemikiran, menantang persepsi, dan memicu diskusi panjang.

Dalam dunia game yang makin dipenuhi pola, algoritma, dan fan service, Kojima adalah pengecualian yang langka. Bukan mengikuti tren, tapi menciptakan arah baru.

Sumber: Kojima Productions

Tidak Semua Harus Suka: Visi Seni yang Unik

Woodkid juga menyampaikan bahwa Kojima secara sadar ingin menjauh dari karya yang disukai semua orang. Baginya, saat karya menjadi terlalu mudah diterima, maka nilai artistiknya justru jadi datar. "Kalau semua suka, mungkin terlalu dangkal," begitu kira-kira pesan Kojima yang ditangkap oleh sang komposer.

Sebagai musisi yang bertugas membangun atmosfer melalui musik, Woodkid mengaku banyak belajar dari pendekatan Kojima ini. Musik dalam Death Stranding 2 sendiri bahkan dirancang adaptif—berubah sesuai dengan keputusan pemain. Ini menunjukkan bahwa game ini tidak hanya menawarkan cerita sinematik, tapi pengalaman personal yang dinamis dan mendalam.

Ini Bukan Pertama Kalinya Cerita Death Stranding Diubah

Buat kamu yang ngikutin Death Stranding dari awal, revisi cerita bukan hal baru. Kojima pernah bilang bahwa pandemi COVID-19 membuatnya harus mengubah naskah Death Stranding 2 agar tidak lagi dianggap “meramal masa depan”—seperti yang terjadi di game pertamanya. Banyak pemain dulu menganggap cerita Death Stranding 1 sangat relevan dengan kondisi global saat pandemi. Bahkan sampai muncul anggapan bahwa Kojima seperti “nabi”.

Karena itulah, kali ini Kojima lebih hati-hati. Ia tidak ingin karyanya terlalu selaras dengan kenyataan, apalagi jika itu hanya kebetulan.


Penutup: Antara Visi, Emosi, dan Risiko

Kasus revisi cerita Death Stranding 2: On the Beach ini menunjukkan satu hal penting: Kojima bukan pencipta biasa. Ia adalah seniman, storyteller, sekaligus “pengguncang norma” dalam dunia game. Ketika yang lain bermain aman, ia malah menabrak aturan. Ketika yang lain ingin semua orang senang, ia memilih bikin cerita yang bisa membelah opini.

Jadi ketika game ini akhirnya rilis nanti, jangan harap semuanya akan terasa nyaman. Mungkin justru sebaliknya—tapi itulah esensi dari karya Kojima.

Lorenime

Seorang cowo biasa yang kebetulan suka main games khususnya Resident Evil

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama