One Punch Man Season 3 Episode 6 Tambah Hancur

Di momen di mana fans sudah berharap Season 3 bakal jadi “kebangkitan” One Punch Man, episode 6 malah jadi titik terendah sepanjang sejarah anime ini. Bukan cuma ratingnya yang anjlok, tapi juga kepercayaan fans yang makin menipis. Aku sendiri sempat kaget waktu lihat skor episode ini di berbagai situs, karena jatuhnya beneran parah sampai bikin mikir: "Ini beneran One Punch Man?"


Rating Yang Jeblok di Mana-Mana

Episode 6 yang berjudul “Motley Heroes” langsung dihujani kritik. Di IMDb, ratingnya dilaporkan cuma 3-an, bahkan ada media yang menyebut sempat menyentuh 2.7/10. Untuk ukuran anime top-tier macam OPM, itu udah memalukan banget.

Bahkan beberapa reviewer profesional juga kasih nilai mengecewakan—ada yang cuma 5/10 dan menyebut episode ini “mostly unimpressive”. Kalau fans bilang jelek, itu normal. Tapi kalau kritikus yang biasanya lebih lembut aja sampai ngegas, berarti memang ada masalah serius.


Kenapa Bisa Sampai Separah Ini?

Setelah aku nonton sendiri, aku makin paham kenapa banyak yang ngamuk.


1. Animasi Stagnan dan Banyak Frame Diam

Ini hal paling bikin kesel. Episode ini kerasa kayak slide show. Banyak adegan penting cuma ditampilkan pakai frame statis atau efek rotoskoping yang murahan. Kamu pasti tau kan, rotoskoping itu sebenarnya bisa bagus, tapi kalau asal pakai cuma bikin gerakannya aneh. Kalau dibandingin dengan standar Season 1 yang digarap Madhouse? Jauuuuh banget.


2. Tenaga Kerja Kurang dan Produksi Tergesa-gesa

Sudah lama bocor kalau staf produksi Season 3 memang kewalahan. Animasi action yang kompleks itu butuh waktu, tapi jadwal mereka kayaknya terlalu ketat. Jadinya, episode yang seharusnya klimaks malah terasa kayak filler murahan. Studio yang menangani S3 sebenarnya isi orang-orang berbakat, tapi kalau waktunya minim, hasilnya tetap aja gak maksimal.


3. Gaya Visual yang Gak Konsisten

Setiap episode di S3 punya “vibe” visual yang beda-beda seperti dikerjakan oleh tim yang gak sinkron. Episode 6 makin parah karena terlalu banyak filter aneh dan efek-efek gelap yang nutup detail gerakan. Fans sampai bilang, “Gue merasa nonton editan AMV tahun 2012.” Itu sakit sih, tapi akurat.


4. Ekspektasi Fans Terlalu Tinggi

Sejak trailer awal keluar, semua sudah berharap S3 bakal memperbaiki kekacauan di Season 2. Tapi ketika episode demi episode kualitasnya naik-turun, lalu episode 6 muncul dengan kualitas terburuk… ya jelas kegagalan ini jadi dua kali lipat lebih menyakitkan.


Reaksi Fandom: Dari Kecewa Sampai Putus Asa

Aku lihat banyak komentar yang bilang kalau episode 6 adalah episode terburuk dalam sejarah One Punch Man. Ada yang bilang:

“Worst OPM episode ever.”
“Ini bukan animasi, ini komik diputar seperti slideshow.”
“Mereka bisa bilang apa aja, tapi jelas ini episode malas.”

Dan jujur… aku ngerti banget. Orang yang cuma nonton anime biasa pun bisa langsung kerasa kalau ada yang salah. Apalagi fans lama yang lihat perkembangan OPM dari awal.


Apakah Season 3 Masih Bisa Diselamatkan?

Ini pertanyaan yang bakal terus kebawa sampai akhir season. Episode 6 jadi noda besar yang susah dilupakan, tapi bukan berarti semuanya sudah tamat. Kalau tim produksi bisa nge-push kualitas di episode-episode berikutnya, mungkin masih bisa naik walau sedikit, Ralat kekya udah mustahil. Masalahnya… kalau masalah utamanya ada di jadwal dan budget, ya kita cuma bisa berharap keajaiban. Yang pasti, S3 sekarang lagi berdiri di ujung tanduk.


Kesimpulan

Episode 6 One Punch Man Season 3 jadi salah satu titik terendah dalam sejarah anime ini. Animasi buruk, frame diam di mana-mana, ritme berantakan, dan produksi keteteran bikin rating anjlok di berbagai platform. Sebagai fans, aku cuma bisa berharap studio mau denger kritik dan coba memperbaiki sisa episodenya. Karena OPM itu punya potensi gede, tapi tanpa eksekusi yang bener… hasil akhirnya kayak episode 6: jatuh bebas.

Kalau kamu udah nonton, gimana menurutmu? Separah itu atau kamu masih bisa toleransi?

Lorenime

Seorang cowo biasa yang kebetulan suka main games khususnya Resident Evil

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama